Jumlah Kepala Keluarga (KK)
di kampung Mancong sebanyak 118 KK atau 414 jiwa penduduk. Umumnya
masyarakatnya berladang, tukang kayu dan bekerja di perusahaan. Ada beberapa
perusahaan besar di sekitar kampung yakni PT. Gunung Bayan Pratama Coal
(Batubara), PT. LONSUM Indonesia dan PT. Gelora Mahapala (Perkebunan Kelapa
Sawit). Terdapat 3 kelompok petani rotan di kampung ini yakni:
- Rukun Makmur, diketuai Bapak Djaelani beranggotakan 35 orang;
- Mancong Raya, diketuai Bapak Hasan beranggotakan 55 orang;
- Baru diketuai oleh Bapak Nicodemus beranggotakan 25 orang.
Jenis rotan yang ditanam di
kebun adalah pulut merah . Rotan ini ditanam dan dirawat di lahan milik
kampung. Dalam kurun waktu 5 – 10 tahun, kebun ini dapat menjadi hak milik.
Ketika akan memanen, petani yang bersangkutan diwajibkan melapor kepada
Petinggi Kampung. Masalah yang dijumpai di lapangan berkenaan dengan kebun
rotan adalah belum adanya harga jual yang sesuai (versi masyarakat). Harga yang
ada saat ini dibawah Rp. 3.500,- Menurut keterangan masyarakat setempat potensi
rotan Mancong ketika dipanen dapat mencapai ± 20 ton rotan basah pulut merah.
Selama pelaksanaan survey di
kampung ini, tim mengalami kesulitan untuk bisa melakukan penghitungan langsung
banyaknya rumpun rotan dalam satu bidang kebun petani contoh. Beberapa faktor
penyebabnya adalah kerapatan tumbuh rotan jenis pulut merah ini sangat tinggi
sehingga sangat sulit untuk menembus kebun apalagi menghitung rumpunnya.
Sebagian besar petani yang dijadikan responden juga menolak untuk membuat
rintisan-rintisan di dalam kebunnya karena pasti akan memotong batang-batang
rotan yang ada di dalam kebun. Selain itu, dikhawatirkan apabila telah
terbentuk lorong-lorong bekas survey akan memudahkan hama (baca: monyet) untuk
masuk ke kebun dan memakan bagian pucuk rotan yang bisa mematikan rotan
tersebut. Namun ada juga 2 kebun yang bisa dilakukan penghitungan karena baru
dipanen atau karena kebunnya dirawat dengan baik.
Pada kebun yang tidak dapat
dilakukan sensus hanya diukur dan dipetakan posisi kebun dengan menggunakan GPS
(apabila memungkinkan mendapatkan sinyal yang cukup). Jumlah bidang kebun yang
diukur sebanyak 3 buah milik 3 orang petani. Tambahan informasi dilakukan
melelui pengisian kuesioner untuk setiap pemilik kebun yang disurvey (nsr).
No comments:
Post a Comment