Sunday, January 6, 2013

PERIGIQ, KAMPUNG DIMANA KEBUN ROTANNYA DIKEPUNG TAMBANG BATU BARA & SAWIT



Di Perigiq juga terdapat kelompok tani rotan “Jepung Moyung Sempekat” diketuai Bapak Ahong dengan jumlah anggota mencapai 100 orang dari 4 RT di kampung tersebut. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di kampung Perigiq sekitar 78 KK. Karakteristik masyarakatnya berladang, tukang kayu dan bekerja di perusahaan. Ada beberapa perusahaan besar di sekitar kampung yakni PT. Gunung Bayan Pratama Coal (Batubara), PT. LONSUM Indonesia dan PT. Gelora Mahapala (Perkebunan Kelapa Sawit).

Jenis rotan yang ditanam di kebun adalah pulut merah . Rata-rata petani rotan memiliki luas kebun antara 0,5 – 2 hektar. Masalah harga jual yang rendah juga menjadi kendala produksi rotan di Perigiq. Harga ideal yang diharapkan petani adalah antara Rp. 5.000,- hingga Rp. 6.000,-. Menurut keterangan masyarakat setempat potensi kampung Perigiq dapat mencapai ± 30 ton rotan basah pulut merah dalam sekali panen.

Selama pelaksanaan survey di kampung ini, tim mengalami kendala yang tidak jauh berbeda dengan yang ditemui di Mancong, yakni kerapatan tumbuh rotan jenis pulut merah ini sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk menembus kebun apalagi menghitung rumpunnya. Sebagian besar petani yang dijadikan responden juga menolak untuk membuat rintisan-rintisan di dalam kebunnya karena pasti akan memotong batang-batang rotan yang ada di dalam kebun. Selain itu, dikhawatirkan apabila telah terbentuk lorong-lorong bekas survey akan memudahkan hama (baca: monyet) untuk masuk ke kebun dan memakan bagian pucuk rotan yang bisa mematikan rotan tersebut.

Pada kebun yang tidak dapat dilakukan sensus hanya diukur dan dipetakan posisi kebun dengan menggunakan GPS (apabila memungkinkan mendapatkan sinyal yang cukup). Jumlah bidang kebun yang diukur sebanyak 6 buah milik 6 orang petani. Tambahan informasi dilakukan melelui pengisian kuesioner untuk setiap pemilik kebun yang disurvey. Untuk data penunjang juga di buat 2 Petak Ukur (PU) di kawasan non kebun untuk mengetahui kelimpahan rotan alam.

No comments:

Post a Comment