Friday, January 11, 2013

JAMBUQ, KAMPUNG PENGHASIL ROTAN YANG KURANG DIKENAL



Kampung Jambuk berbatasan dengan kampung Resak dan Muara Gusik. Jumlah Kepala Keluarga yang ada di kampung tersebut sebanyak 115 dimana 50% mempunyai kebun rotan. Mayoritas penduduk kampung adalah dari suku Kutai. Kebun rotan yang dimiliki sebagian besar kurang terawat dengan baik. 
Hal ini dikarenakan jarangnya ada pembeli yang mau membeli dengan harga yang menguntungkan petani. Selama ini harga yang berlaku tidak sesuai dengan tenaga yang mereka keluarkan saat memanen rotan. 
Selain itu pencurian rotan juga menjadi masalah di kampung ini. Lokasi kebun yang jauh menyebabkan masyarakat pemilik kebun tidak dapat mengawasi kebunnya setiap saat. Luas kebun bervariasi antara 1,5 – 2 hektar.
Jenis rotan yang banyak ditanam adalah jenis sega dan sebagian kecil jelayan yang bibitnya diambil dari alam. Sedangkan jenis-jenis lain seperti oros dan kotok kebanyakan tumbuh secara alami. 
Selama ini masyarakat akan memanen rotan apabila ada pembeli yang menampung dengan harga beli yang sesuai atau apabila mereka sedang tidak berladang atau bekerja kayu di hutan.
Berkebun rotan bagi masyarakat Jambuk bukan merupakan pekerjaan utama tapi hanya aktivitas sampingan. Sebagian dari kebun rotan dikombinasikan dengan tanaman karet. Aktivitas utama masyarakat adalah berladang, bekerja kayu di hutan dan berdagang. 
Potensi rotan di kampung ini sebenarnya sangat besar, tetapi akibat kebakaran hutan yang terjadi tahun 1982 dan 1997 yang lalu mengakibatkan sebagian besar kebun rotan masyarakat musnah dilalap api.
Di kampung ini, tim mengambil sample sebanyak 3 kebun dan 6 petak ukur. Untuk informasi lain dilengkapi melalui kuesioner yang diisi oleh masing-masing petani sample.

No comments:

Post a Comment