Friday, January 11, 2013

MUARA SIRAM, SUKU KUTAI KALIMANTAN TIMUR YANG BERCOCOK TANAM ROTAN



Kampung Muara Siram berbatasan dengan kampung Resak. Mayoritas penduduknya adalah suku Kutai dan sedikit suku Benuaq. Jumlah penduduknya 728 jiwa atau 308 KK dimana 60%-nya adalah petani dan pemilik rotan dengan luas kebun rata-rata 2 hektar. 
Selain bertani rotan, penduduk umumnya berladang dan sebagian bekerja kayu di hutan. Jenis rotan yang ditanam kebanyakan dari jenis rotan sega, jelayan dan sebagian kecil pulut merah dimana bibitnya diperoleh dar alam. Untuk jenis oros, semambu dan kotok kebanyakan tumbuh alami.
Kebun rotan umumnya terletak dekat dengan tempat tinggal petani sehingga memudahkan untuk merawat dan mengawasi kebun. Sebagian kebun lagi berada di sepanjang kiri kanan sungai tepi sungai Bongan dan Sungai Siram. 
Karena itu kasus pencurian rotan jarang terjadi di kampung ini. Potensi rotan di kampung ini sangat besar apalagi sebelum kebakaran hutan tahun 1982 dan 1997 yang lalu. Rotann yang banyak terkumpul di Resak justru berasal dari Muara Siram.
Untuk memenuhi kekurangan tenaga pada saat panen rotan, pemilik merekrut tenaga dari kampung Resak dengan sistem bagi hasil yakni 60% untuk pemilik kebun dan 40% untuk pemanen. 

Masyarakat memanen apabila ada permintaan dari pembeli dan harga yang ditawarkan sesuai. Permasalahan yang dihadapi oleh petani rotan di kampung ini adalah rusaknya jalan poros yang langsung menuju ke kampung sehingga transportasi harus menggunakan perahu/ces yang membutuhkan tambahan tenaga, waktu dan  biaya yang lebih besar. 

Di kampung ini, di sample 6 kebun dan 8 petak ukur hutan alam. Informasi lain diperoleh dari pengisian kuesioner.

No comments:

Post a Comment